Aplikasi E-Makaryo yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo benar-benar memberikan akses pekerjaan bagi masyarakat dengan mudah, cepat, dan praktis. Hingga saat ini, telah ada ribuan warga yang terserap di dunia kerja, melalui aplikasi yang diluncurkan pada Agustus 2019 lalu itu.
Ganjar Pranowo menuturkan, dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, terdapat sebanyak 915 perusahaan penyedia kerja. Artinya, peluang bagi para pencari pekerjaan sangat terbuka lebar.
“Sesuai data terakhir pada tanggal 18 Juli 2023, terdapat 475.301 warga Jawa Tengah terdaftar di akun pencari kerja. Dan, lamaran yang sudah diajukan sekitar 98.504 lamaran,” ujarnya, saat dikonfirmasi, Selasa (1/8/2023).
Ganjar menjelaskan, E-Makaryo adalah upaya pemerintah untuk memberikan fasilitas kepada para pencari kerja, dan menghubungkan dengan perusahaan pihak penyedia kerja. Aplikasi E-Makaryo dibuat sesederhana mungkin, agar mampu diakses seluruh kalangan.
Ditambahkan, E-Makaryo dapat juga disebut sebagai platform lowongan pekerjaaan online, yang diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah.
Masyarakat cukup mengetik E-Makaryo pada laman pencarian di ponsel atau komputer, maka aplikasi ini akan muncul atau bisa mengetik alamat https://bursakerja.jatengprov.go.id/, kemudian membuat akun dan memilih pekerjaan dengan tingkat pendidikan yang sesuai.
“E-Makaryo juga menjadi wadah bagi pencari kerja yang ingin daftar, untuk mengikuti pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Jawa Tengah,” ungkapnya.
Sementara itu, Andriyono Miftahul Huda, guru SMK Bhina Tunas Bhakti Juwana mengaku mendapatkan pekerjaan melalui aplikasi E-Makaryo. Awalnya, ia hanya bekerja serabutan di bengkel motor selama satu tahun.
“Saat bermain medsos saya ketemu sama postingan Pak Ganjar soal E-Makaryo, terus saya coba akses, ternyata sangat mudah,” katanya.
Hanya butuh waktu kurang lebih satu minggu, ia mendapat panggilan dari SMK Bhina Tunas Bhakti. Pertama, ia ditempatkan di bagian produksi.
“Setelah di produksi, tahun ajaran baru ini saya diangkat menjadi guru. Saya tidak menyangka akan menjadi guru, tapi alhamdulillah, dengan perantara E-Makaryo ini saya bisa kerja,” cerita lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini.
Kemudahan mendapatkan pekerjaan lewat E-Makaryo juga dialami Syahid Sidiq, warga asli Kebumen. Saat ini, ia menjabat sebagai mandor produksi sosis kanzler di daerah Bergas, Kabupaten Semarang.
“Setelah lulus dari kuliah di Yogyakarta 2022, saya sudah ratusan mengajukan lamaran pekerjaan di semua platform yang ada. Tapi ternyata di Jateng ada E-Makaryo,” ungkapnya.
Ternyata lamaran yang diajukan lewat E-Makaryo mendapar respon cepat dari perusahaan yang dituju.
“Hanya hitungan minggu saya dipanggil, dan bisa kerja. Saat ini saya istilahnya mandor mengawasi karyawan untuk produksi sosis kanzler,” paparnya.
Menurutnya, aplikasi E-Makaryo sangat membantu warga yang ingin mendapatkan pekerjaan. Selain itu juga mampu mengurangi angka pengangguran.
“Menurut saya mampu mengurangi angka pengangguran. Gak perlu foto kopi, ke mana-mana bawa amplop. Karena full online. Di sini, saya merasa Pak Ganjar sosok pemimpin yang memperhatikan wong cilik. Saya juga kaget di Jateng ada aplikasi ini. Pak Ganjar memikirkan warganya untuk akses cari pekerjaan,” tandasnya.
0 Komentar