Politikus senior PDI Perjuangan, Panda Nababan mengaku tidak sedih dan justru gembira dengan manuver kader PDIP Budiman Sudjatmiko yang sudah terang-terangan 'mbalelo' atas perintah partai dengan tidak mendukung Ganjar Pranowo, justru mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai capres.
"Ini peristiwa yang sangat menggembirakan karena peristiwa terjadi jauh-jauh sebelum Pilpres. Coba kalau sebulan sebelum pilpres, justru menyedihkan," kata Panda disitat.
Wartawan senior ini menyebut, untuk saat ini, perangai Budiman akhirnya terbuka. Dengan mendukung Prabowo- bukan Ganjar- itu lah sifat asli Budiman jadi terbuka, yakni pengkhianat partai dan bunglon.
"Kita senang keluar sendiri pengkhianat partai, bagaimana bunglon ini, musuh selimut keluar. Kalau pernyataannya 'saya sedih', 'saya tetap di PDIP' itu omong kosong, dia mengharapkan Ganjar kalah dan Prabowo menang," pungkasnya.
Panda pun menilai seharusnya Budiman tak perlu memoles diri dengan retorika omong kosong dengan membawa-bawa kesetiaan kepada PDIP. Justru Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah memerintahkan agar seluruh kader all-out memenangkan Ganjar sebagai capres.
"Ngapain dipoles-poles, enggak usah dibungkus-bungkus. Ibu Ketum sudah mengatakan tak melaksanakan pemenangan Ganjar, keluar! itu sudah jelas!," pungkasnya.
Panda pun mengaku PDIP tidak akan gentar dan takut kalau deklarasi dari Budiman akan meruntuhkan semangat kader di lapangan.
"Begini dengan Golkar-PAN bergabung ke Prabowo, itu mengingatkan kita di 2014, dan hasilnya: kalah! Ini persiapan untuk kalah ini, ini tanda-tanda," jelasnya.
0 Komentar