Wiji Thukul
Puisi Simon
Hanya satu kata: Lawan!
Habis lawan, kau ilang ditelan lautan.
Thukul apa kabar? Pulanglah kalau kau masih hidup.
Lihat orang yang menghilangkan nyawamu.
Sedikit pun tidak merasa bersalah.
Ia telah menjadi pahlawan.
Dielu-elukan sebagai negarawan.
Digadang-gadang sebagai pemimpin masa depan.
Thukul, jika kau hidup sebagai manusia kayangan.
Aku tanya, apakah yang membeo penculikmu manusia atau hewan?
Aku tahu, dulu kau sembunyi di rumah Arief Budiman.
Lalu kau lari masuk hutan.
Persembunyianmu ditemukan.
Kau pun didor, jasadmu dilempar ke lautan.
Aku sedih Thukul.
Pengorbananmu sekarang dilecehkan.
Pembunuhmu sekarang jadi idaman.
Negeri ini rusak tidak karuan.
Penduduknya tidak tau aturan.
Semua mata duitan.
Demi uang dan jabatan.
Setan pun kini menjadi tuan.
0 Komentar