Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni menilai kekecewaan Partai Demokrat terhadap bakal capres koalisi Perubahan Persatuan (KPP) Anies Baswedan imbas Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyoni (AHY) yang terlalu percaya diri alias pede akan menjadi cawapres di Pilpres 2024.
Sahroni mengatakan ketika belum ada perjanjian tertulis antara partai koalisi bahwa AHY akan mendampingi Anies sebagai cawapres seharusnya Partai Demokrat tak terlalu percaya diri.
"Kalau belum ada tanda tangan kedua belah pihak atau ketiga partai koalisi, secara resmi memilih cawapres. Mestinya juga jangan kepedean," kata Sahroni saat ditemui wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (4/8).
Sahroni pun menyebut bahwa dalam politik adalah suatu hal yang biasa jika terjadi suatu perubahan secara tiba-tiba di detik-detik akhir. Sahroni mengibaratkan peristiwa tersebut seperti sebuah acara akad pernikahan yang batal dilaksanakan meski surat undangan telah disebar ke para tamu.
"Nah, itu yang musti kita luruskan bahwa di dalam area lobi politik semua bisa terjadi. Contoh kalau orang mau nikah, undangan sudah disebar tiba-tiba di hari H batal itu kan normal saja," jelasnya.
"Kedua belah pihak pasangan pasti akan resah, kecewa pasti, tapi kan bukan berarti undangan itu menjadi ketetapan bahwa pernikahan itu akan terjadi resmi, tidak," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Demokrat sempat merasa dikhianati usai Anies akhirnya mendeklarasikan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres di 2024. Padahal, menurut Demokrat, Anies sebelumnya telah meminta agar AHY bersedia menjadi cawapres mendampingi dirinya. Akibat peristiwa tersebut, Partai Demokrat pun keluar dari KPP dan mencabut dukungan terhadap Anies di Pilpres 2024.
0 Komentar