Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah resmi menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.
Pengumuman itu dilakukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10).
Ganjar dan Mahfud telah resmi mendaftarkan diri sebagai pasangan capres-cawapres ke KPU RI, pada Kamis (19/10). Dipasangkannya Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar juga menjadi sorotan media asing.
Salah satunya, Media The Strait Times yang memberitakan perihal Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar dengan judul ‘Indonesia election: Ruling party PDIP picks security minister Mahfud as running mate for Ganjar’.
Media yang berbasis di Singapura itu memaparkan bahwa Mahfud merupakan anggota senior organisasi Islam terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia, Nadhlatul Ulama (NU). The Strait Times juga mengatakan bahwa Mahfud mendapat banyak dukungan setelah ia melawan korupsi, termasuk perilaku nakal pejabat pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Dalam pidatonya setelah pengumuman tersebut, Mahfud menekankan perlunya Indonesia mempertahankan penegakan hukum yang kuat dan terus memerangi korupsi,” tulis The Strait Times, dikutip Jumat (21/10).
Tak dipungkiri, Mahfud MD sebelumnya pernah hampir dipasangkan dengan Jokowi pada periode kedua atau saat Pemilu 2019, tapi batal yang digantikan dengan KH Ma’ruf Amin.
“Mahfud sebelumnya adalah calon wakil presiden pada pemilu 2019, sebagai cawapres Joko Widodo. Ia diganti pada menit-menit terakhir setelah elit partai di PDIP dan mitra koalisinya memilih Ma’ruf Amin, seorang pemimpin NU yang lebih senior dan kini menjabat sebagai wakil presiden,” tulisnya.
Bahkan saat hendak mendaftar ke KPU RI kemarin, Mahfud mengaku bahwa baju putih yang dipakainya sudah disiapkan sejak lima tahun lalu. Baju itu disiapkan dirinya karena sempat diisukan menjadi pendamping Presiden Jokowi pada periode kedua.
“Keberangkatan saya pribadi, baju putih yang lima tahun lalu saya siapkan daftar ke KPU,” kata Mahfud di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (19/10).
Dia menceritakan, dulu dirinya sudah menyiapkan baju tersebut untuk mendampingi Jokowi sebagai cawapres, namun akhirnya batal.
“Ini dulu tidak jadi dipakai meskipun sudah jadi,” ujar Mahfud.
Menko Polhukam ini meyakini ada pesan Tuhan di balik baju yang dikenakannya tersebut saat mendaftar ke KPU hari ini.
“Tetapi ternyata ada pesan tuhan di baju ini, ditunda dulu untuk untuk dipakai ke KPU dan hari ini bisa dipakai untuk mendaftar,” pungkasnya.
0 Komentar