Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berjanji akan merealisasikan tiga juta lapangan pekerjaan jika terpilih dalam Pilpres 2024.
Menurut Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, pemerintahan Jokowi baru sanggup menyediakan sekitar dua juta lapangan kerja per tahun.
“Mas Ganjar menginginkan untuk lima tahun ke depan tiga jutaan, satu setengah lebih banyak dari sekarang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 Januari 2024.
Andika mengaku misi tersebut tidak mudah. Senada dengan pendapat Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita. Menurutnya, 17 juta lapangan kerja hanya mungkin terwujud jika pertumbuhan ekonomi Indonesia menembus 7 persen.
“Jika angka 7 persen sulit tercapai, maka angka 17 juta lapangan kerja baru juga akan sulit diwujudkan,” ujar Ronny.
Selain itu, Siti Atikoh istri Ganjar Pranowo menjamin suaminya akan merealisasikan program ‘Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana’ kepada warga Lumajang Jawa Timur pada Kamis, 25 Januari 2024.
Sementara diaspora yang bermukim di Eropa mensosialisasikan 21 program Ganjar-Mahfud melalui ‘Touring Tiga jari’.
Semua pendukung bergerak untuk memastikan presiden dan wakil presiden pilihan mereka memiliki kepedulian nyata membangun Indonesia. Menjadi pasangan pemimpin yang peduli pada rakyat, pro-rakyat.
Keberpihakan pada rakyat terlihat pada 21 program yang diusung. Misalnya program ‘17 Juta Lapangan Pekerjaan’.
Program berikutnya yang menarik yakni ‘KTP Sakti’, semacam KTP Satu Kartu Terpadu untuk menangani persoalan akses kebutuhan pokok. Bila program ini berjalan, rakyat tidak perlu memiliki banyak kartu demi mendapat bantuan.
Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai program ini lebih realistis dan bisa dijalankan.
“Sudah semestinya disederhanakan menjadi satu kartu. Ada kartu macam-macam itu menyebabkan pemborosan,” ujarnya yang langsung mengapresiasi misi Ganjar-Mahfud tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh Info Tempo, program integrasi data pernah dijalankan saat Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jawa Tengah. Namanya Government Resources Management System (GRMS).
Program ini mengintegrasikan antar-data di dalam proses bisnis internal birokrasi, sistem pengelolaan keuangan pemerintah dalam memonitoring dan evaluasi kinerja birokrasi secara real-time. GRMS berhasil membantu Jawa Tengah mencegah kebocoran anggaran APBD 2018 hingga Rp 1,2 triliun, yang merupakan jumlah terbanyak secara nasional.
Bagaimana dengan program ‘Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana’ seperti yang didengungkan Siti Atikoh di Lumajang? Deputi Operasi 247 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Denon Prawiraatmaja berharap program unggulan ini dapat menjadi kunci dalam menunjang sumber daya manusia berkualitas. Hasilnya tentu lebih mudah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7 persen.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagjo menilai program ini menjadi solusi atas impian masyarakat dalam bidang pendidikan. “Jadi program itu memang menjadi idaman atau keinginan banyak pihak kalau kita baca selama ini,” katanya.
Program berikut yang juga menarik adalah ‘Internet Super Cepat, Gratis, dan Merata’. Mahfud MD menyebut program ini dengan istilah Gratisin. “kita mau menggratiskan wifi di berbagai tempat agar akses internet itu lebih mudah,” ujarnya di Surabaya pada 10 Januari silam.
Ketiadaan internet, kata Mahfud, dapat mengganggu produktivitas tersebut sehingga membatasi anak muda untuk berkarya. Tak terkecuali bagi mereka yang ingin merintis usaha. “Kalau tidak ada akses (internet), anak muda dan pengusaha muda itu kehilangan peluang.”
0 Komentar