Presiden Joko Widodo menyebut China dan Indonesia merupakan negara yang senasib dan sepenanggungan saat bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing, Selasa (26/7) sore.
Dalam pertemuan itu, Jokowi juga
menekankan kepada Xi Jinping bahwa China merupakan mitra komprehensif strategis
Indonesia.
"Indonesia dan Republik Rakyat
Tiongkok [China] adalah saudara senasib dan sepenanggungan," kata Jokowi
saat bertemu Xi Jinping dalam video yang dirilis kanal YouTube Sekretariat
Presiden.
"Karena itu, kita (RI-China)
harus mengisi kerja sama yang menguntungkan kedua untuk negara kita sekaligus
untuk kawasan dan dunia," ucap Jokowi lagi.
Di awal pertemuan, Xi Jinpingjuga
menyambut baik kedatangan Jokowike China. Xi menekankan bahwa Jokowimerupakan
pemimpin negara asing pertama yang diterima kedatangannya di China sejak
Februari lalu, kala Beijing menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
"Saya gembira bisa bertemu lagi
dengan Presiden Jokowisecara langsung. Yang Mulia (Presiden Jokowi) adalah
kepala negara pertama yang diterima China sejak Olimpiade Muslim Dingin
Beijing. Ini membuktikan kemesraan antara kedua belah pihak," papar Xi.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno
Marsudi, yang turut hadir dalam pertemuan itu, mengatakan berbagai isu dan
kesepakatan dibahas oleh Jokowi dan Xi dalam pertemuan itu.
Retno menekankan sebagai negara
ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia menjadi tempat yang penting bagi
China dan kawasan. Terlebih, saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan
tahun depan menjadi Ketua ASEAN.
Di bidang ekonomi, Jokowi dan Xi
Jinping menyampaikan komitmen mereka untuk memperkuat kerja sama kedua negara.
Dalam pertemuan itu, Xi berkomitmen
untuk meningkatkan impor produk pertanian Indonesia.
Kedua pemimpin juga membahas
mengenai pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks
Global Development Initiative (GDI).
Selain itu, retno juga mengungkapkan
bahwa Xi Jinping memuji misi damai Jokowi yang tela mengunjungi Ukraina dan
Rusia pada Juni lalu.
"Kunjungan ini dinilai Presiden
Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," kata Retno.
0 Komentar