Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, program Kartu Prakerja dianggap telah memberikan skilling/reskilling/upskilling kepada seluruh angkatan kerja Indonesia.
Menurut dia, program Kartu Prakerja
telah memberikan pelatihan dengan porsi yang seimbang, baik kepada laki-laki
atau perempuan, termasuk disabilitas, orang tua, peserta tamatan SD.
"Kartu Prakerja merupakan salah
satu janji kampanye bapak Presiden 3 tahun yang lalu. Sekarang janji itu sudah
terealisasi dan bahkan menjadi masterpiece karena inovasi-inovasinya,"
ujar Menko Airlangga dalam video sambutannya pada Dua Tahun Perjalanan Kartu
Prakerja, Rabu (27/7).
Saat situasi ekonomi menurun di masa
pandemi, Menko Airlangga menuturkan, Presiden Jokowi berinisiatif berinovasi
menyulap Kartu Prakerja menjadi program semi bantuan sosial (bansos).
"Ketika program berubah menjadi
semi bansos, di mana tidak 100 persen pelatihan, banyak orang mempertanyakan
apakah pelatihan ini efektif, apakah bantuan ini mampu melindungi daya beli
masyarakat, jawabannya iya dan iya," tuturnya.
"Jadi kesimpulannya, program
Kartu Prakerja ini bersifat efektif, berhasil menjalankan misi gandanya untuk
keterampilan dan perlindungan masyarakat," kata Menko Airlangga.
Namun demikian, dia tak mau terlena.
Menurutnya, program Kartu Prakerja masih perlu disempurnakan agar lebih
bermanfaat kepada para penerimanya.
"Oleh karenanya saya berharap
agar program ini diberi ruang untuk terus memperbaiki diri. Karena ingin
Prakerja lebih baik dan terus tumbuh di masa mendatang," pungkas Menko
Airlangga.
0 Komentar