Presiden
Jokowi memerintahkan agar ada penanaman besar-besaran untuk jagung, kedelai,
cabai, bawang. Hal ini untuk menjaga kebutuhan dalam negeri dan juga sebagai
upaya menekan impor pangan.
Salah satu
yang menjadi sorotan adalah pangan kedelai, impor komoditas ini sangat besar
setiap tahunnya. Penyebabnya produksi di dalam negeri sangat rendah karena
berbagai faktor, dari minat petani, harga yang tak bersaing, hingga lahan yang
terbatas.
"Untuk
kedelai, ini saya lagi persiapkan kurang lebih 351 ribu hektare, dan baru tanam
67 ribu hektare, Oktober ini akan mulai tanam," kata Mentan Syahrul Yasin
Limpo dalam pernyataan usai rapat terbatas di Istana Senin (19/9).
Ia
mengatakan untuk harga kedelai pemerintah berupaya merangsang bisa menarik
petani dengan bekerja sama dengan BUMN.
"Saya
yakin satu minggu ini Pak menko sudah keluarkan kesepakatan kita untuk tetapkan
harga pembelian minimal bagi kedelai," katanya.
Mentan
mengatakan selama ini importasi kedelai yang sangat besar, di atas 90% dari
kebutuhan dalam negeri. "Padahal kita makan temp dan tahu, selama ini
petani lebih tertarik tanam jagung karena harga jagung sama kurang lebih Rp 5
ribu/kg," katanya.
0 Komentar