ISU AGAMA KEMBALI DIGUNAKAN ANIES KAMPANYE AYAT DAN MAYAT DIPERMAINKAN HATI-HATI !

  


Sejak awal, cara yang dipakai Partai Nasdem, Surya Paloh khususnya adalah strategi ingkar. Dia bilang menolak politik identitas pada Pilpres 2024, tapi dia sendiri memilih mengusung sosok yang memanfaatkan politik identitas demi merengkut jabatan. Kita tentu gak bisa lupa bagaimana kejinya Pilkada DKI Jakarta 2017 silam. Ayat dan mayat dipermainkan.

Dengan keputusan itu, kita jadi tahu, nama Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo cuma dijadikan alibi agar seolah-olah Nasdem terlihat nasionalis, terlihat demokratis. Tapi ternyata, cuma mulutnya yang manis. Kalau dia nasionalis sejati, Nasdem semestinya menolak penggunaan isu agama sebagai bahan kampanye di tanah yang bhinneka.

Rakyat sudah capek dengan perpecahan yang selama ini terjadi. Kita sudah capek ribut-ribut soal agama di panggung politik. Apa Nasdem tidak merasakan perpecahan itu? Apa Nasdem buta terhadap pertengkaran antar rakyat di Pilpres 2014, Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019? Apa Nasdem tidak punya hati, sehingga tega melihat pertikaian di bumi Pertiwi?

Tapi, jika itu sudah menjadi pilihan Nasdem. Jika Nasdem sudah memilih bertentangan dengan nurani masyarakat, maka tidak akan menunggu lama, Nasdem bakal seperti Partai Demokrat. Bersiap-siap menuju liang lahat.

Posting Komentar

0 Komentar