Pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Anies-Cak Imin) berbeda pandangan soal anggaran pemerintahan. Pada debat ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024), Anies menyebut anggaran pertahanan saat ini masih belum optimal dan masih perlu ditingkatkan.
Sementara itu, Cak Imin berpandangan sebaliknya. Menurut dia, Indonesia tidak perlu belanja pertahanan lantaran saat ini kondisi negara tidak dalam perang.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin menilai perbedangan pandangan karena tidak adanya komunikasi antara Anies dengan Cak Imin serta tim suksesnya.
"Kalau itu terjadi perbedaan pandangan kan lucu. Masak iya capres ke kanan, cawapres ke kiri. Masak iya capresnya ke depan, cawapresnya ke belakang. Masak iya yang satu menyetujui, yang satu tidak. Kan jadi lucu," katanya kepada Beritasatu.com, Selasa (9/1/2024).
Bagi Ujang, akan sangat repot jika perbedaan pandangan tersebut terjadi dalam konteks pemerintahan atau bernegara. "Nah, kalau sudah seperti ini, maka dalam konteks bernegara akan repot," ujarnya.
Dia menyarankan, dalam membuat visi dan misi serta program terkait anggaran pertahanan sebaiknya dikomunikasikan dan dirumuskan sebelum disampaikan ke publik.
"Mungkin tidak dibahas dulu persoalan, visi misi atau program pertahanan di Timnas Amin sehingga beda apa yang disampaikan Anies dengan Cak Imin," ucapnya.
"Saya lihat perbedaannya karena kurang komunikasi atau tidak saling tahu soal anggaran pertahanan itu antara Anies dan Cak Imin sehingga pandangannya beda," tuturnya.
0 Komentar